tattoos

Sunday, May 1, 2011

Mencari arti cinta yang paling sesuai dengan Anda memang membutuhkan waktu. Belum sempat menemukan, usia dan lingkungan semakin mendesak untuk memikirkan sebuah pernikahan. Ya, pernikahan! Momen untuk memutuskan dengan siapa Anda akan menyatukan tujuan hidup dan menghabiskan sepanjang hidup bersama.


Dari momen ini, setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda. Ada yang berpendapat untuk mencari dia yang paling sesuai untuk tujuan hidup, baik itu prestise, kebaikan hati, kekayaan atau status. Walaupun tanpa cinta. Bagi mereka, cinta akan tumbuh dengan sendirinya dari kehidupan yang menyenangkan. Ada lagi yang berpikiran apa pun itu keadaannya, dengan cinta pasti semua akan bisa dilalui dengan baik.

Kita tidak bisa menilai benar dan salah dari dua pendapat ini, semuanya tergantung kesesuaian dengan pandangan hidup dan pribadi setiap orang yang menjalaninya. Kalau begitu, bagaimana dengan pendapat baku ‘menikahlah dengan orang yang kau cintai’? Mengapa pendapat itu masih dipertahankan banyak orang dalam nasehat perkawinan? Karena risiko menjalani kehidupan pernikahan tanpa cinta cukup menakutkan, Ladies! Seperti yang berikut ini.

Cinta Sejati Datang

Setiap orang dianugerahi rasa cinta yang bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Sayangnya, dia tidak peduli Anda sudah menikah atau tidak. Banyak wanita mengakui mereka menemukan seseorang yang begitu lekat di hati dan merasa itulah cinta sejati mereka, justru setelah menikah. Dan rasa ini bisa mengalahkan cinta yang mereka bangun dengan pasangan yang memberikan kehidupan yang membanggakan. Jika sudah begini, maka pilihannya adalah mengubur cinta dalam-dalam atau memperjuangkan cinta dengan mengorbankan apa pun itu.

Anak merasa tidak tenang

Mungkin hal ini jarang disadari oleh para orang tua. Seorang anak merasa tenang jika melihat kedua orang tuanya saling mencintai dan bisa mengarahkan pikiran dan energi mereka untuk banyak hal positif dalam hidupnya. Sedangkan anak dengan pasangan yang dingin akan cenderung menjadi anak yang dingin juga dan selalu merasa cemas kalau-kalau dia akan ditinggalkan ayah atau ibunya. Walaupun itu mengobrol, menonton televisi bersama, seorang anak bisa merasakan orang tuanya saling mencintai atau tidak.

Kehidupan yang hambar

Tanpa cinta, kehidupan akan berjalan seperti rutinitas biasa. Melayani suami, menyiapkan makanannya, membelikan kebutuhannya, bahkan saat bercinta tidak akan ada bedanya dengan suatu pekerjaan jika Anda tidak merasakan cinta di dalamnya. Sepanjang hidup seperti itu, siapa yang mau? Tidak masalah jika akhirnya Anda dan pasangan bisa saling jatuh cinta dari rutinitas sehari-hari itu, namun jika tidak, kehidupan rumah tangga akan menjadi siksaan saja.

Rentan pertengkaran

Dua sosok yang berbeda mau memahami sesamanya hanya karena dilandasi cinta. Tanpa itu, segala persoalan bisa menjadi pemicu masalah. Anda tidak terpikir untuk memahami semangat suami dalam bekerja untuk keluarga ketika dia harus sering ke luar kota. Suami pun tidak akan terpikir bahwa sarapan yang Anda siapkan tiap pagi dan kesetiaan Anda membukakan pintu saat dia pulang adalah sebuah bentuk kasih sayang. Walaupun akhirnya rumah tangga Anda tetap bersatu, namun tidak menjadi tempat yang nyaman untuk hidup.

Tidak bahagia

Sudah pasti risiko ini yang paling mendasar. Anda tentu paham bahwa kebahagiaan karena cinta dan kebahagiaan karena materi itu berbeda rasanya. Setiap orang pada dasarnya membutuhkan rasa bahagia, dan hal inilah yang menyebabkan walaupun sudah memiliki segalanya seseorang akan tetap mencari seseorang yang bisa membuatnya dimabuk cinta. Baik Anda maupun suami akan selalu curiga kalau-kalau ada seseorang di luar sana yang akan membuat Anda berstatus janda atau suami menjadi berstatus duda. Tentu bukan kehidupan yang membahagiakan.
source


OFFICIAL PRESS RELEASE

Hockenheim, Germany, Apr 30, 2011

• Bruno Spengler secures first pole position of the new DTM season.
• 106th pole position for Mercedes-Benz in the DTM.

Bruno Spengler (Mercedes-Benz Bank AMG C-Class) will start the first race of the 2011 DTM season in Hockenheim on Sunday from pole position. (Start: 13:00 BST, broadcast live on ARD TV commencing at 12:45 BST). Bruno set a time of 1:34.270 on the final lap of single-lap qualifying. This is his eighth DTM pole and his second at Hockenheim since the start of the 2007 season. For the 106th time in DTM, a Mercedes-Benz driver is on pole position.



In the first single-lap qualifying of the season Ralf Schumacher (Salzgitter AMG Mercedes C-Class), set a time of 1:34.577, which placed him third, and he will start from the second row of the grid.

Maro Engel (GQ AMG Mercedes C-Class) qualified seventh for the season opener in 1:34.386. DTM rookie Christian Vietoris (Junge Sterne AMG Mercedes C-Class) will start ninth with a time of 1:34.445 in his first DTM qualifying session. His time during the second part of qualifying was just two tenths slower than eighth-placed Maro Engel.

Qualifying, part 1: the first part of qualifying was suspended after seven minutes following a spin by Gary Paffett (THOMAS SABO AMG Mercedes C-Class). The winner of the 2010 DTM season opener was unable to continue with qualifying and will start from 18th position on the grid. All the remaining drivers progressed automatically to the second qualifying segment.

Qualifying, part 2: Ralf Schumacher was best-placed Mercedes-Benz driver in P4 in a time of 1:34.220 minutes. The two newcomers to DTM, Christian Vietoris and Renger van der Zande (stern AMG Mercedes C-Class, 1:34.475 minutes), finished their first DTM qualifying in P9 and P11 respectively. David Coulthard (Deutsche Post AMG Mercedes C-Class) came home in 13th place in a time of 1:34.698 minutes. Jamie Green (AMG Mercedes C-Class) was 14th in 1:34.720 minutes, and Susie Stoddart (TV Spielfilm AMG Mercedes C-Class) finished in 16th position with a time of 1:34.778 minutes.

Quotes about qualifying:

Bruno Spengler (Mercedes-Benz Bank AMG C-Class), pole position (1:34.270):
"Pole position is brilliant. After practice, I wouldn't have thought it possible because I did so little running this morning. Pole is a great reward for the crew's fabulous work. Let's hope it continues for the race.

Ralf Schumacher (Salzgitter AMG Mercedes C-Class), third (1:34.577):
“So far, this weekend has gone very well for me. I almost managed to get on the front row, but didn't quite pull it off. The guys in the team have worked well. It was a long, hard winter but it appears to have paid off."

Maro Engel (GQ AMG Mercedes C-Class), seventh (1:34.386):
"The team did a great job, simply brilliant. Perhaps there was another tenth of a second to be had, but I'm very happy with P7. I can't wait for the race."

Christian Vietoris (Junge Sterne AMG Mercedes C-Class), ninth (1:34.445):
"Ninth position is a good way to start in DTM, but it's a pity that I just missed going through to the third part of qualifying. I was only two tenths adrift. I'm very pleased with my first DTM qualifying."

Renger van der Zande (stern AMG Mercedes C-Class), eleventh (1:34.475):
"On the whole, I'm very happy with my first DTM qualifying, although I think I could have done a bit better. Unfortunately, I made a mistake otherwise I could have made the top eight perhaps."

David Coulthard (Deutsche Post AMG Mercedes C-Class) came home in 13th place in a time of 1:34.698 minutes:
"All in all, I’m very satisfied. During qualifying, we improved the car's balance, and I posted a reasonable time. It wasn't possible to do much more today."

Jamie Green (AMG Mercedes C-Class), 14th (1:34.720):
"This isn't the grid position that I expected. Last year in qualifying, I was nowhere, but despite that I was in the top eight in the race. I’ve got the same goal for tomorrow.

Susie Stoddart (TV Spielfilm AMG Mercedes C-Class), 16th (1:34.778):
"I was unlucky in qualifying. My hot lap was interrupted by another car in the final sector. I hope now I can have a good race from 16th place on the grid. Last year, in the second round at Hockenheim, I moved up from 17th to 7th."

Gary Paffett (THOMAS SABO AMG Mercedes C-Cass), 18th (no lap time set):
"What happened in the first part of qualifying was a big disappointment for me. Unfortunately I selected the wrong gear and went off into the gravel trap. My THOMAS SABO AMG Mercedes C-Class was running very well and I was going for pole. It's a shame that I must now start from last position. I'll do everything I can to fight my way up to the front.”

Nico Rosberg (MERCEDES GP PETRONAS) guest driver at Hockenheim
"I feel very much at home - altogether, I've spent three years here with DTM and ADAC Junior Formula 3. Of course, I'm really pleased with the performance of my Mercedes DTM team-mates. A brilliant performance from Bruno with this pole position, and I'm particularly pleased for Ralf. He was wrongly criticized but Mercedes, Norbert and Ralf's HWA-Team stuck by him and he stood by them. That's our spirit, and that's how we do it in Formula One too.”

Norbert Haug, Vice President Mercedes-Benz Motorsport
"What an incredible pole for Bruno. This morning, owing to the damage to his floor, he didn't get a proper lap in; then this afternoon, he put the car on pole. For his part, Ralf produced a response where it matters most: on the track, with a strong lap. Our young drivers also performed well: Maro Engel will start seventh, with Christian Vietoris and Renger van der Zande ninth and eleventh."







































Copyright © 2011, Mercedes-Benz-Blog. All rights reserved.

Anoreksia Nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh penolakan makanan yang mengakibatkan berat badan berkurang sampai ke tingkat yang membahayakan. Para penderita anoreksia sedemikian suksesnya dalam mengurangi berat badannya hingga membahayakan keselamatan jiwanya.


Anoreksia ditandai oleh ketakutan yang tidak wajar terhadap kemungkinan mengalami kenaikan berat badan dan kehilangan kemampuan mengontrol makan. Para penderita anoreksia bangga akan diet dan kontrol ekstra keras yang dilakukannya.

Ciri ciri Anoreksia Nervosa meliputi :
* Tidak mau mempertahankan berat badan pada level normal atau sedikit di atas normal
* Ketakutan bahwa berat badan akan naik
* Menganggap berat badannya sudah ideal
* tidak mengalami menstruasi.

Meskipun berkurangnya berat badan adalah ciri yang paling jelas terlihat pada anoreksia nervosa, tetapi sesungguhnya hal itu bukan inti gangguannya. Banyak orang kehilangan berat badan akibat kondisi medis tertentu, tetapi penderita anoreksia memiliki ketakutan yang intens terhadap obesitas dan berusaha keras untuk menjadi kurus.


Gangguan ini paling sering muncul pada remaja yang memang kegemukan atau mempersepsi bahwa dirinya terlalu gemuk. Ia lalu mulai berdiet keras, yang terus membua dia sampai ke titik di mana ia terjebak secara obsesif untuk menjadi kurus.
Olah raga berat, yang nyaris seperti menghukum diri sendiri, juga lazim dilakukan. Berkurangnya berat badan secara dramatis diperoleh dengan membatasi asupan kalori.

Seorang penderita anoreksia tidak pernah puas dengan penurunan berat badannya. Berat badan yang tetap antara hari ini dan keesokan harinya atau setiap penambahan berat badan dapat mengakibatkan kepanikan, kecemasan dan depresi.
Ketika memandangi tubuhnya di cermin, ia melihat sosok yang sangat berbeda dengan apa yang dilihat oleh orang lain. Orang lain melihatnya sebagai gadis yang kurus kering dan lemah, seperti seorang penderita kelaparan, sedang yang bersangkutan melihatnya sebagai gadis yang perlu mengurangi berat badannya.






Biasanya mereka pintar memilih ucapan yang ingin di dengar orang lain. Mereka mungkin mengatakan setuju bahwa berat badannya memang kurang dan perlu menambah, tetapi sesungguhnya ia tidak mempercayainya.

Mungkin untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu mengontrol makanannya, sebagian penderita anoreksia menunjukkan minat yang besar pada masak memasak dan makanan. Sebagian menjadi juru masak yang handal, yang menyiapkan makanan untuk seluruh keluarganya. Sebagian lainnya menimbun makanan di kamarnya dan memandanginya dari waktu ke waktu.

Tanda dan gejala medis anoreksia lainnya termasuk kulit kering, rambut dan kuku yang rapuh dan sensitif terhadap dingin.
source

 

blogger templates | Blogger